expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 14 April 2013

PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG




A,Penanggulangan hama dan penyakit.
a. Penggerek  batang
            Hama penggerek batang jagung merupakan serangga jenis Sesamia inferens W.Serangga ini meletakkan telurnya pada daun.Setelah menetas,larvanya akan memakan batang jagung.Gejala serangan hama ini adalah munculnya lubang pada batang.Selain itu,penggerek batang juga menyerang rambut dan pucuk tongkol buah.Jika dibiarkan,hama ini bisa menurunkan produksi atau bahkan akan menyebabkan gagal panen.Pencegahan hama penggerek batang dilakukan dengan menanam jagung secara serempak,melakukan rotasi atau pergiliran tanaman,dan memusnahkan tanaman yang terserang.Pengendaliannya dengan menyemprotkan insektisida seperti Dursban,Decis,Matador,atau Curacron dengan dosis sesuai dengan aturan dikemasan.
b. lalat
            Hama Lalat (Atherigona exigua S) berwarna abu-abu berukuran 0,3-0,5 mm.Hama ini meletakkan telurnya yang berwarna putih dibawah permukaan daun.Setelah beberapa hari,telur menetas menjadi larva lalu memakan daun,pangkal daun,pangkal batang.Serangan larva lalat menyebabkan munculnya lubang-lubang diseluruh tanaman.Jika serangan nya hebat,batang akan patah sebab pangkalnya habis dimakan.
            Pencegahan hama lalat antara lain dengan melakukan penanaman secara serempak,Memakkai benih varietas yang tahan hama ini,memasang mulsa jerami diatas bedengan,dan selalu menjaga kebersihan bedengan gulma,Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti buldok 25 EC,Supracide 40 EC dengan dosis sesuai dengan aturan di kemasan.
c.Ulat tongkol
            Ulat tongkol (Heliotis armigera)meletakkan telurnya yang berwarna putih di daun dan dirambut tongkol.Setelah menetas,telur akan berubah menjadi larva berwarna kuning dengan kepala berwarna hitam.Larva ini lah yang akan meyerang tongkol buah,dan meyebabkan kebusukan.Pencegahan hama ini dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan satu perstu.Jika serangan nya hebat,pengendaliannya dilakukan dengan meyemprotkan insektisida seperti matador,Thiodan,atau Curancron dengan dosis sesuai aturan kemasan.
d.Ulat tanah
            Ulat tanah(Agrotis ipsilon)menyerang bagian-bagian vital tanaman seperti batang dan buah.Hama ini sangat menjengkelkan karena hanya menyerang pada malam hari dan akan bersembunyi didalam tanah pada siang hari.Ulat tanah biasa menyerang tanaman yang masih muda.Batang tanaman yang terserang akan patah dan mati.Pencegahan hama dilakukan dengan menyemprotka lahan tanam menggunakan pestisida sebelum masa tanam.Penegndaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida seperti Furadan 3G,Petrofur,atau insektisida yang bersifat sistemik yang meresap keseluruh bagian tanaman dengan dosis sesuai dengan atuan kemasan.
e.Kumbang Penggerek Biji
            Kumbang penggerek biji (Prostephanus truncatus H)Menyeranag buah mulai dari saat panen sampai masuk kedalam gudang.Biji buah yang terserang menjadi keropos karena bagian dalamnya habis digerogoti.Kerugian akibat hama ini sangat besar,bisa mencapai 70%.Pencegahan munculnya hama penggerek batang dilakukan dengan melakukan fumigasi.Pengendalian nya dilakkan dengan menyemprotkan insektisida Permethrin 2,5 PPM(part per million) dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
f.Kumbang bubuk
            Sama seperti penggerek biji,kumbang bubuk(Sitophilis zea mays) juga menyerang buah.Gejala yang ditmbulkan adalah munculnya lubang-lubang pada biji.Lama-kelamaan,biji jagung akan hancur menjadi bubuk karena digerogoti.Hama ini sering menyerang biji yang kurang kering dan biasanya disaat cuaca lembap.Kerusakan yang diakibatkan hama ini bisa mencapai sekitar 10% dari total hasil panen.Pencegahan munculnya hama kumbang bubuk bisa dilakukan dengan melakukan Fumigasi.Pengendaliannya dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida Phospine atau Methylbromida dengan dosis sesuai dengan aturan dikemasan.
g.Kutu daun
            Kutu daun(Rophalosiphum maidis F)menyerang dengan cara menghisap cairan makanan yang ada didaun.Tanaman yang terserang hama ini akan kekurangan cairan dan daun berubah menjadi kuning,lalu mengering,dan akhirnya mati.Pencegahan kutu daun dilakukan dengan merotasi tanaman untuk memutuskan siklus hidupnya.Pengendalian dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida seperti Bravo 50 EC,Delta 25 EC,Faster 15 EC,dan Rotraz 200 EC dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
h. Ulat Grayak
            Ulat grayak(Spodoptera litura) meyerang daun.Dalam skala besar,ulat grayak akan menghabiskan seluruh daun dan hanya menyisakan tulangnya.Pencegahan ulat grayak dilakukan dengan merotasi tanaman dan menjaga kebersihan lahan untuk menekan perkembangannya.Pengendalian dilakuka dengan menyemprotkan insektisida Arrivo 30 EC,Atabron 50 EC,atau Dursban 20 EC dengan dosis sesuai dengan aturan dikemasan.
B.Penanggulangan Penyakit
a. Busuk kelobot
            Penyakit busuk kelobot disebabkan oleh jamur Fusarium mofiliformae.Gejala penyakit ini adalah muncul bintik-bintik bulat berwarna hitam kebiruan dikelobot.Buah yang terserang akan membusuk dan akhirnya mati.Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan cara merendam benih dengan fungisida Benomyl sebelum ditanam.Selain itu,jangan menanam jagung didekat lahan pisang atau padi karena karena kedua tanaman tersebut merupakan inang jamur Fusarium mofiliformae.Pengendalian nya dilakukan dengan menyemprotkan fungisida Benlate dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
b. Bercak daun
            Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Helmintosporium turticum.Penyakit ini menyerang daun,pelepah,dan tongkol buah.Gejalanya muncul bercak-bercak berwarna cokelat dan kuning didaun,pelepah,dan tongkol buah.Penyakit busuk daun menyebabkan proses fotosintesis terhambat sehingga akan mengganggu produktivitas.Pencegahan penyakit bercak daun dilakukan dengan cara menanam varietas yang tahan terhadap serangan penyakit ini.Pengendaliannya dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang agar tidak menular pada tanaman lain.Selain itu,semprotkan fungisida Banlate dengan dosis sesuai dengan aturan kemasan.
c. Busuk Tongkol
            Penyakit busuk tongkol disebabkan oleh jamur Rhizoctonia zeae V.Pada awalnya jamur menyerang daun,kemudian merembet ke buah.Gejala awalnya muncul bercak-bercak berwarna merah muda atau coklat gelap di kelobot buah.Akibat penyakit ini,tongkol buah akan membusuk dan bisa menyebabkan gagal panen.

PANEN DAN PASCA PANEN BUDIDAYA JAGUNG




A.waktu panen
            Umur panen jagung hibrida tergantung pada jenis dan varietas nya.Namun,ada beberapa ciri-ciri khusus yang menandakan jagung yang telah siap dipanen.Salah satunya adalah kelobotnya sudah berwarna putih kecoklatan dan tidak meniggalkan bekas bila bijinya ditekan menggunakan kuku.
            Sebelum dipanen,kelobot buah jagung dikupas dan dipangkas bagian atasnya sehingga yang tersisa dipohon adalah buah jagung yang masih berkelobot,tetapi telah terkupas.Tujuan perlakuan ini mempercepat proses pengeringan jagung.Setelah beberapa hari dipohon dan dibijinya telah mengering,barulah dilakukan pemetikan.Waktu yang tepat untuk melakukan pemetikan adalah siang hari ketika cuaca terik agar kadar air biji tidak bertambah.Kadar air yang tinggi menyebabkan buah jagung rentan terkena hama dan penyakit saat pasca panen.
            Pemetikan buah jagung bisa dilakukan dengan memetik buah saja (tongkolan)atau sekaligus dengan kelobotnya.Jagung yang dipanen buahnya saja lebih mudah diangkut menggunakan keranjang atau karung.Semetara itu,jagung yang dipanen dengan kelobotnya memudahkan dalam pengangkutan menggunakan pikulan.
B.Penjemuran
            Jagung tongkolan yang telah dipanen perlu dijemur kembai untuk mengantisipasi adanya biji yang belum kering.caranya bisa dengan menghamparkan diatas terpal,dianyaman bambu,atau ditempat penjemuran khusus yang sudah disemen.Selama proses penjemuran,buah jagung dibolak balik beberapa kali agar bijinya mengering secara merata.Pada musim hujan untuk membantuproses pengeringan biasanya dengan menggunakan alat berupa oven yang sumber pemanasannya berasal dari pembakaran kayu bakar.Namun,pengeringan dengan cara ini akan mengurangi kualitas biji jagung.Beberapa pabrik pengolahan jagung menolak menerima jagung yang dikeringkan dengan cara dioven.Jagung seperti ini biasa nya ditampung oleh pedagang pengepul.Tentu saja dengan harga yang lebih rendah.
C.Pemipilan
            Pemipilan adalah proses memisahkan biji jagung dari tongkolnya.Pemipilan bisa dilakukan dengan manual dengan tangan,menggunakan alat pemipil dari kayu,atau menggunakan alat pemipil berpedal atau bermesin.Biji jagung pipilan kemudian dijemur sampai kadar air minimum yang memenuhi syarat jual yakni 9-12%.Untuk menegtahui kadar air secara akurat bisa digunakan alat berupa test meter.Selain itu,ada cara yang lebih mudah untuk menegtahui kadar air biji jagung yakni dengan menggigitnya sampai pecah.Dari suara dan tekanan pecahan biji jagung akan diketahui kadar airnya.Sayangnya cara ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman.
            Selain itu,jagung pipilan dikemas dalam karung plastik bekas pakan ayam atau pupuk.Sebelum dipakai,karung dicuci bersih dan dijemur terlebih dahulu.Untuk mencegah munculnya hama bubuk,semprotkan intektisida Silosan 2D dengan dosis 0,5 gr/meter persegi permukaan karung.Kemudian karung dijahit erat menggunakan jarum jahit karung.
            Untuk pemasaran,biasanya sudah ada tengkulakyang menampung,tetapi dengan harga beli sangat murah.Oleh karena itu untuk medapatkan keuntungan lebih besar,ada seagaian petani yang langsung menjual ke pabrik pengolahan jagung.Namun,mutu jagung yang akan dijual kepabrik harus benar-benar diseleksi kadar air,kebersihan,dan cara pengeringan yang digunakan.
D.Penyimpanan
            Jika tidak langsung dijual,jagung pipilan yang sudah dikemas bisa disimpan didalam gudang.Gudang tempat penyimpanan harus selalu dalam keadaan kering dan lantainya diberi alas dari papan kayu.Selain itu,lantai gudang harus disemprot terlebih dahulu dengan pestisida dan disenfektan agar biji jagung yang tersimpan terhindar dari serangan hama dan penyakit pasca panen.Sirkulasi udara dalam gudang juga harus terjaga baik dan usahakan kelembapannya selalu rendah untuk mencegah timbulnya jamur.
            Jika masa simpannya tahunan,biji jagung harus dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada akibat serangan tikus,hama bubuk,jamur atau bertunas akibat kontaminasi air.cara mengeceknya,ambil sampel biji jagung lalu periksa kondisinya.Jika ada yang rusak,berjamur,atau bertunas,segera buang dan jemur ulang seluruh jagung sebelum disimpan kembali didalam gudang.

PENANAMAN DAN PERAWATAN BUDIDAYA JAGUNG


A.Penanaman
a.Pembuatan lubang tanam
            lubang tanam dibuang sedalam 2-5 cm menggunakan tugal atau ponjo,yakni alat yang terbuat dari kayu bulat panjang dengan ujung runcing.Berdasarkan pengalaman para petani jarak tanam lubang tanam yang idela adalah 20x20 cm atau 20x40 cm.Agar barisan lubang tanam yang dibuat menjadi teratur bisa digunakan alat bantu berupa tali rafia yang dibentangkan sepanjang bedengan.Sementara itu,untuk benih yang ditanam diparit bedengan,jarak antar lubang tanam adalah 20 cm.
b.penanaman benih
            Sebelum ditanam,benih direndam terlebih dahulu selama 30 menit didalam air yang telah dicampur insektisida.Setelah itu ditiriskan dan diberi fungisida berbentuk tepung.Kedua perlakuan ini bertujuan menghindarkan benih terserang hama dan jamur.Namun,pengaplikasian insektisida dan fungisida harus dilakukan secara bijaksana karena pada dasarnya kedua bahan ini adalah racun,sehingga berbahaya jika diberikan berlebihan.Untuk itu,dosisnya harus disesuaikan dengan aturan yang tertulis disetiap kemasannya.
            Benih ditanam pada pagi hari atau pada sore hari saat sinar matahari tidak begitu terik.Rata-rata,karena daya tumbuhnya tinggi,untuk semua varietas jagung hibrida hanya memerlukan satu butir benih untuk satu lubang tanam.Setelah benih dimasukkan lubang tanam ditutup kembali dengan tanah.Usahakan agar penutupan lubang tanam dilakukan ringan saja,jangan terlalu dipadatkan.
            Waktu terbaik untuk menanam benih adalah pada akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa mengeluarkan buah,tanaman masih mendapatkan pasokan air hujan dan diharapkan saat panen tiba,musim kemarau telah datang sehingga memudahkan proses pengeringan biji.Sebagai gambaran,Banyak petani jagung didaerah yang mulai menanam pada bulan mei.Namun,mengingat saat ini iklim di Indonesia sering berubah-ubah,membuat patokan waktu tanam ini juga berubah-ubah.Ada baiknya,sebelum menanam,kita meminta informasi terlebih dahulu kepada dinas pertanian setempat mengenai jadwal penanaman yang tepat.
c.Pemupukan awal
            Pupuk awal yang diberikan adalah pupuk organik seperti urea,TSP,dan KCL.Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara memasukkan pupuk kedalam lubang yang dibuat dengan kedalaman sekitar 10 cm dan berjarak sekitar 15 cm dari lubang tanam.Jarak lubang pupuk yang terlalu dekat mengakibatkan benih rusak atau tanaman muda yang tumbuh layu terbakar.Sebaiknya,pemberian pupuk dibagi dalam dua lubang dengan dosis 3,5-4 gram/lubang.Setelah pemupukan,lubang pupuk disiram agar pupuk larut dan mudah diserap oleh benih.


B.PERAWATAN
a.Penyulaman benih
            Satu minggu setelah tanam,benih akan tumbuh,dan muncul tanaman muda.Saat itu pengecekan harus dilakukan.Jika ada benih yang tidak tumbuh,mati,atau tanaman muda terserang penyakit,segera lakukan penyulaman,yakni penanaman benih kembali.Proses penyulaman sama dengan penanaman benih,yakni benih sulaman ditanam dilubang tanam,lalu ditutupi tipis dengan tanah.
            Tujuan penyulaman adalah agar tanaman tumbuh seragam,baik umur maupun sosoknya.Karena itu,penyulaman tidak dianjurkan dilakukan setelah tanaman berumur diatas 25 hari.Alasannya,umur tersebut sistem perakaran sudah tumbuh dengan kuat sehingga benih sulaman tidak akan mampu bersaing memperebutkan unsur hara.Akibatnya,benih sulaman akan tumbuh lambat atau mati.
b.Penyiangan gulma
            Gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus disiangi agar tidak menjadi pesaing utama dalam memperebutkan unsur hara.Penyiangan dilakukan dua kali.Pertama,saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam.Kedua,saat tanaman berumur 40 hari setelah tanam.Untuk gulam seperti rumput atau tanaman perdu lainnya,penyiangan dilakukan secara manual dengan cara mecabut seluruh bagian tanaman sampai keakarnya.Setelah itu,gulma dikumpulkan dan dibakar atau diolah menjadi kompos.Untuk gulma yang membandel seperti alang-alang,penyiangan dilakukan dengan memberikan herbisida sistemik dengan sistem wipping,yakni dengan mengolesinya dengan herbisida.Namun,teknik wipping hanya dilakukan jika alang-alang yang tumbuh masih sedikit.Jika sudah masih sangat banyak,pengaplikasiannya bisa dilakukan dengan penyemprotan.
            Bersamaan dengan penyiangan gulma yang kedua,dilakukan juga pembubunan,yakni menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah.Tujuannya membuat akar tanaman semakin mencengkram tanah sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin kencang.Tanah yang digunakan untuk membubu berasal dari tanah yang ada diantara barisan tanaman.Dengan menggunakan cangkul,tanah dipindahkan kebarisan jagung yang ada dikanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman.
            Agar tidak berefek negatif sebaiknya dipilih herbisida yang mempunyai daya basmi terbatas,artinya hanya efektif untuk membasmi gulma tanpa merugikan tanaman utama.Contoh herbisida yang dapat digunakan antara lain Dual 500 EC,Gasafax 500 F,Polmax 240 AS.Untuk dosisnya disesuaikan dengan petunjuk pakai yang tertera di kemasannya.
c.Pemberian pupuk lanjutan
            Umur 15-30 setelah tanam atau setelah penyiangan pertama,tanaman diberi pupuk lanjutan.Pupuk yang diberikan adalah pupuk urea dengan dosis 2 gram/tanaman.Cara pengaplikasiannya sama dengan pengaplikasian pupuk awal,yakni dimasukkan kelubang pupuk sedalam 10 cm yang dibuat berjarak sekitar 15 cm dari lubang tanam.Setelah pemupukan,lubang pupuk disiram agar pupuk mudah diserap oleh akar.Pemberian pupuk susulan ini diulang kembali saat tanaman berumur 40 hari.
            Selain pemberian urea,tanaman juga diberikan pupuk cair,pupuk daun,dan hormon seperti Atonik.Pupuk cair dan pupuk daun berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan makro yang mungkin tidak bisa diserap oleh akar dari dalam tanah.Pupuk daun yang bisa diberikan antara lain Gandasil,Gandapan,Sampurna,Growmore,Multimikro,dan Super Bio.Sementara itu,hormon atonik berfungsi untuk memaksimalkan kemampuan akar meyerap unsur hara dari dalam tanah.Dosis pemberianpupuk cair,pupuk daun dan hormon atonik disesuaikan dengan petunjuk pakai yang tertera pada kemasannya.
d.pengairan
            Pengairan dilakukan dengan sistem leb,yakni mengalirkan air kedalam parit hingga meresap keseluruh bagian bedengan.Cara menyiram seperti ini lebih efisian dibandingkan dengan penyiraman manual keseetiap tanaman yang memakan banyak waktu dan tenaga.Usahakan,saat melakukan pengairan,air tidak sampai menggenangi bedengan karena akan membuat akar tanaman sulit bernapas.Untuk lahan tanam yang tergolong kering atau saat tanaman mulai mengeluarkan buah,pengairan harus dilakukan dengan teratur dan terjadwal.Lahan yang terlalu kering atau kekurangan air saat proses pembuahan berlangsung akan mengakibatkan buah tongkol kecil,sehingga akan mengurangi jumlah produksi panen.

PERSIAPAN BENIH BUDIDAYA JAGUNG






A.Memilih benih
                Benih jagung hibrida dibuat dengan menyilangkan biji galur murni(FO)dari dua induk yang sudah diseleksi sifat unggulnya.Pembuatan benih jagung hibrida dilakukan di laboratorium dengan alat dan tenaga ahli yang berpengalaman.Oleh karena itu,tidak sembarangan orang bisa membuat benih jagung hibrida.Sebelum dijual,benih jagung hibrida diberi sertifikat yang menandakan sudah memenuhi semua persyaratan,baik syarat tanam,sifat unggul,maupun keasliannya.
                Keunggulan tanaman jagung yang berasal dari benih hibrida antara lain tahan serangan hama dan penyakit,lebih cepat panen,produksi tinggi serta toleran terhadap berbagai jenis dan ketinggian lahan.Sementara itu,klemahannya adalah biji buah tidak dapat dijadikan benih lagi karena sifat unggul induknya sudah menghilang.Selain itu,lahan tanam jagung hibrida harus dipisahkan,minimal sejauh 200 m dari lahan tanam jagung varietas lain agar tidak terjadi perkawinan selang.Apabila Perkawinan ini terjadi,buah yang muncul akan mengalami keleinan genetik,sehingga sifat unggul dari induknya juga menghilang.
                Berikut ini beberapa varietas benih jagung hibrida yang beredar dipasaran.
1. Jagung Hibrida Pioneer-1
                Jagung ini dipanen saat berumur 100 hari.warna bijinya kuning kemerahan.Cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 0-500 meter diatas permukaan laut(dpl).Produksi panen mencapai 5,6 ton pipilan kering/hektar.
2. Jagung Hibrida Pioneer-2
                Jagung ini dipanen saat berumur 100 hari.Warna bijinya kuning kemerahan berbentuk semi mutiara.Cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 0-100 meter dpl.Produksi panen mencapai 6,3 ton pipilan kering/hektar.Keunggulan jagung ini adalah tahan terhadap penyakit bulai.
3. Jagung Hibrida Pioneer-4
                Jagung ini dipanen saat berumur 100 hari.Warna biji kuning kemerahan.Cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 0-500 meter dpl.Produksi panen mencapai 9-11 ton pipilan kering/hektar.Keunggulan jagung ini adalah tahan terhadap penyakit karat daun dan downy mildew.
4. Jagung Hibrida C-1
                Jagung ini dipanen saat berumur 95-100 hari.Warna bijinya kuning kemerahan.Cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 0-500 meter dpl.Bisa juga ditanam didataran yang lebih tinggi lagi,tetapi masa panennya lebih lama.Produksi panen mencapai 5,8-6,3 pipilan kering/hektar.Keunggulan jagung ini tahan terhadap penyakit karat daun dan downy mildew.
5. Jagung Hibrida semar-1
                Jagung ini dipanen saat berumur 100 hari.Warna bijinya kuning.Cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 0-1000 meter dpl.Produksi panen mencapai 5-6,5 ton pipilan kering/hektar.Keunggulan jagung ini tahan terhadap penyakit bulai.


B.Menhitung kebutuhan benih

                Setelah menentukan jenis dan varietas jagung hibrida yang akan ditanam dengan mempertimbangkan spesifikasi dan keunggulannya,langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan benih yang ditanam harus disesuaikan dengan luas lahantanam agar tidak timbul permasalahan kekurangan atau kelebihan benih.Kebutuhan benih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
͟͟͟͟͟͟L͟u͟as͟ la͟h͟a͟n­­                                           X       ͟͟͟͟͟B͟e͟ra͟t͟ b͟e͟n͟ih͟ t͟ia͟p͟ s͟e͟r͟ib͟u͟ b͟u͟tir͟       X jumlah benih/lubang
Perkalian jarak tanam                                    1000                                                      

                Hasil dari perhitungan rumus tersebut kemudian dikalkulasikan dengan daya tumbuh benih jagung hibrida yang menurut hasil pengujian laboratorium benih jagung mencapai 80%.