Tanaman
cabai termasuk tanaman sayuran yang mudah tumbuh dimana saja.Buktinya tanaman
cabai telah berhasil dibudidayakan serta dikembangkan secara luas di India,Sri
lanka,Malaysia,Indonesia,Amerika Tengah,Amerika Selatan,Afrika utara,Serta
Hawaii.
Di Indonesia tanaman cabai banyak
ditemukan dari sabang hingga merauke.Sebagai salah satu negara tropis yang
besar,hampir diseluruh pelosok negeri Indonesia terdapat tanaman cabai.Menurut
data BPS tahun 2008,sentra penanaman cabai terbesar berada dijawa tengah
(17.079 ha),Jawa Barat (12.823 ha).Sumatera Utara (12.047),dan Jawa Timur
(9.497 ha).Disetiap daerah di Indonesia juga terdapat penanaman cabai,meskipun
tidak seluas penanaman didaerah tersebut.
Umumnya jenis cabai yang paling
banyak ditanam yaitu cabai besar,cabai keriting,cabai rawit,dan paprika.hal ini
disebabkan kondisi lingkungan,seperti cuaca,iklim,intensitas cahaya
matahari,dan ketersediaan air sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman
cabai.Khusus untuk paprika,tidak bisa ditanam disembarang tempat dan relatif
lebih rumit pemeliharaannya.Biasanya paprika dibudidayakan didaerah dataran
tinggi dengan teknik khusus seperti menggunakan greenhouse atau secara hidroponik.
Tanaman cabai (cabai besar,cabai keriting,dan
cabai rawit)mampu ditanam,baik dilahan sawah (basah),tegalan (kering),pinggiran
laut ( dataran rendah ),ataupun pegunungan (dataran tinggi).Tanaman tersebut
dapat tumbuh didaerah basah dan kering ataupun didataran rendah hingga
pegunungan (sampai ketinggian 1.300 m dpl).Di daerah dataran tinggi,tanaman
cabai dapat tumbuh,tetapi tidak mampu berproduksi secara maksimal.Oleh karena
itu,penanaman didataran tinggi sebaiknya menggunakan varietas
Wibawa,Provost,dan Sultan.
Tanaman cabai umumnya tumbuh optimum
didataran rendah hingga menengah pada ketinggian 0-800 m dpl dengan suhu
berkisar 20-25⁰C.Pada ketinggian diatas 1.300 m
dpl,cabai tumbuh sangat lambat dan pembentukan buahnya juga terhambat.
Bunga
tanaman cabai terbentuk pada umur 23-31 hari setelah tanam (HST).Pembentukan
buah dimulai pada umur 29-40 HST dan buah matang setelah 34-40 hari setelah
pembuahan.Adapun suhu bulanan yang dibutuhkan selama proses pembuahan berkisar
antara 21-28⁰C.
Tanaman
cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis
tanah,mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat.Untuk lahan bergambut,perlu
dilakukan perlakuan khusus sebelum menanam karena sifat tanah yang sedikit
berbeda dengan tanah lainUmumnya tanah untuk pertanaman cabai ialah tanah lempung
berpasir atau tanah ringan yang banyak mengandung bahan organik dan unsur
hara.Cabai agak toleran terhadap tahan asam.Jika pH tanah kurang dari 5,hasil
panen akan menurun.Pertumbuhan cabai akan optimum jika ditanam pada tanah
dengan pH 6-7.Tanah yang gembur,subur,dan banyak mengandung humus (bahan
organik) sangat disukai.Cabai dapat pula dibudidayakan dilahan pasang surut
maupun lahan bergambut.
Salah
satu sifat tanaman cabai yang disukai oleh petani adalah tidak mengenal
musim.Artinya,tanaman cabai dapat ditanam kapanpun tanpa tergantung musim.Cabai
juga mampu tumbuh di rendengan maupun labuhan.itulah sebabnya cabai dapat ditemukan kapan pun dipasar atau diswalayan.
Penanaman
cabai pada musim hujan mengandung resiko.Penyebabnya adalah tanaman cabai tidak
tahan terhadap hujan lebat yang terus-terusan.Selain itu,genangan air pada
daerah penanaman bisa mengakibatkan kerontokan daun dan terserang penyakit
akar.Pukulan air hujan juga bisa menyebabkan bunga dan bakal buah
berguguran.Sementara itu,kelembapan udara yang tinggi meningkatkan penyebaran
dan perkembangan hama serta penyakit tanaman.
Penanaman
cabai pada awal musim kemarau dapat tumbuh baik jika penyiramannya cukup.Hal
ini disebabkan tanaman cabai membutuhkan banyak air pada awal
pertumbuhannya.Curah hujan pada awal pertumbuhan tanaman hingga akhir
pertumbuhan yang berkisar 600-1.250 mm/tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar