expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 07 April 2013

Persiapan Budidaya cabai dengan memilih lokasi tanam

Budidaya cabai merupakan salah satu penentu keberhasilan agribisnis cabai.Dengan budidaya yang tepat,diharapkan hasil yang dicapai maksimal.Peranan budidaya menjadi sangat vital karena hasil yang akan diterima tidak akan maksimal tanpa di dukung teknik budidaya yang baik.Artinya,komoditas cabai yang memiliki keunggulan dan keistimewaan secara genetik dan ketahanan terhadap cekaman lingkungan perlu didukung oleh teknik budidaya yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal.
            Teknik budidaya cabai secara intesif untuk meningkatkan produksi,diantaranya penggunaan benih unggul,pemilihan lokasi,persiapan lahan,penerapan teknologi mulsa plastik hitam perak (MPHP),pemupukan berimbang,pengendalian hama dan penyakit,panen dan penanganan pasca panen,serta cara-cara lain yang khas,seperti pemasangan turus dan perempelan tunas air.
            Umumnya penanaman cabai didalam pot dilakukan untuk memenuhi keperluan rumah tangga,pemanfaatan lahan sempit(halaman atau pekarangan rumah),atau hanya memuaskan hobi bercocok tanam.

            Setelah menentukan benih cabai unggul yang akan dibudidayakan,langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi penanaman.Pemilihan lokasi memegang peran penting dalam keberhasilan usaha agribisnis cabai.Lokasi yang tidak sesuai  dan tidak memenuhi segala kebutuhan hidup tanaman cabai untuk berproduksi maksimal sebaiknya dihindari.
            Cabai dapat ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 1.300 m dpl.Penanaman didataran tinggi memerlukan teknik budidaya tersendiri serta pemeliharaan benih yang adaptif terhadap lingkungan dataran tinggi.Cabai membutuhkan iklim yang tidak terlalu dingin dan juga tidak terlalu lembap.Cabai beradaptasi baik pada temperatur 25-30 C dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16-23 C.Setiap varietas cabai hibrida mempunyai daya penyesuaian tersendiri terhadap pertumbuahannya.
            Khusus untuk paprika umumnya cocok ditanam didataran tinggi.Kisaran temperatur optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman paprika antara 21-25 C.Sementara itu,Untuk pembentukan buah memerlukan suhu 15-18 C.Paprika tidak tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi karena dapat menyebabkan buah seperti terbakar (sunburn)dan hasil akhir bobot buah akan sangat rendah.Oleh karena itu,budidaya paprika biasanya dilakukan didalam Green house.pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan,tanaman paprika akan mengalami gugur tunas,gugur bunga dan buah muda,serta ukuran buah sangat kecil.
            Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian cocok pula bagi tanaman cabai.Tanaman cabai dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan.Untukmendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi,cabai menghendaki tanah yang subur,gembur,kaya bahan organik,tidak mudah becek (menggenang),bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah.Kisaran pH tanah yang ideal adalah 6,5-6,8.Pada pH dibawah 6,5 atau diatas 6,8,pertumbuhan cabai akan terhambat yang berakibat rendahnya produksi.Pada tanah yang tergenang sering kali menyebabkan gugur daun dan tanaman mudah terserang penyakit layu.
            Pada tanah asam,ketersedian unsur fosfor(P),kalium (K),belerang (S),kalsium(Ca),magnesium (Mg),dan molibdinum (Mo) menurun dengan cepat.Pada tanah basa (pH diatas 7),ketersediaan unsur nitrogen (N),besi (Fe),mangan (Mn),borium (B),tembaga (Cu),dan seng (Zn) relatif menjadi sedikit.Cabai yang ditanam pada tanah asam umumnya keracunan unsur alumunium (Al),besi (Fe),dan mangan (Mn).Sebaliknya pada tanah basa,jumlah unsur bikarbonat cukup banyak untuk merintangi penyerapan ion lain sehingga menghalangi pertumbuhan tanaman secara optimum.Khusus untuk tanah yang sangat masam (pHnya dibawah 5,5),tanah dapat diperbaiki dengan pengapuran atau pemberian dolomit sehingga pHnya naik mendekati pH normal.Berikut diuraikan pada tabel 2 kebutuhan dolomit berdasarkan pH tanah.

pH tanah
Reaksi tanah
Kebutuhan dolomit (ton/ha)
4,6
Masam
7,4
4,8
Masam
6,5
5,0
Masam
5,5
5,2
Masam
4,5
5,4
Masam
3,6
5,6
Agak masam
2,7
5,8
Agak masam
1,7
6,0
Agak masam
0,8
6,1-6,4
Agak masam
<0,8
6,2-7,5
Netral
-
7,5-8,5
Agak basa
-

            Tanaman cabai menghendaki pengairan yang cukup.Jika air yang diberikan berlebihan,dapat menyebabkan kelembapan tinggi didaerah perakaran.Akibatnya,merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri.Jika kekurangan air tanaman dapat kurus,kerdil,layu dan mati.Pengairan dapat menggunakan irigasi,air tanah,dan air hujan.Selain persyaratan tersebut.Lokasi yang baik untuk penanaman cabai juga dicirikan sebagai berikut:
·        Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0-10
·        Tempatnya terbuka dan tidak ternaungi agar mendapat sinar matahari penuh.
·        Lahan buka bekas tanaman yang satu famili,seperti kentang,tomat,terung,dan tembakau.Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko penyakit menular.
·        Lahan yang paling baik berupa tanah sawah bekas tanaman padi agar tidak perlu dibajak cukup berat.
·        Lahan tegalan (tanah kering)dapat digunakan,asalkan cukup tersedia air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar