A.Pemilihan lahan
Tanaman jagung dapat tumbuh
didataran rendah dan didataran tinggi,Secara umum tanaman ini toleran dan mampu
beradaptasi dengan iklim indonesia.Lahan tanam yang baik untuk budidaya jagung
adalah lahan kering yang berpengairan cukup,lahan tadah hujan,lahan
terasering,lahan gambut yang telah diperbaiki,atau lahan basah bekas menanam
padi.Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik,tanaman jagung harus ditanam di
lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam sehari.
Tanaman jagung toleran dengan
pH(potential of Hidrogen) tanah 5,5-7,0,tetapi nilai yang paling cocok adalah
6,8.Mengetahui nilai pH tanah lahan dapat dilakukan dengan cara sederhana,yakni
mengukur sampel tanah yang diambil dari beberapa titik lahan tanam.Setelah
itu,masing-masing sampel dimasukkan kedalam gelas uji dan dipisahkan sesuai
dengan lokasi pengambilan.Kemudian sampel diencerkan dengan air bersih dan
diukur nilai pH nya dengan menggunakan pH soil tester atau kertas lakmus.Nilai
pH lalu dirata-ratakan dan hasilnya merupakan nilai pH lahan secara
keseluruhan.
Tanah lahan yang pH nya terlalu
rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur/dolomit.Agar lebih
efisien,pengaplikasiannya dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan.Setelah
penaburan,lahan dicangkul dan disiram agar kapur dicampur merata.Banyak nya
kapur yang diberikan tergantung pH awal lahan.Sebagai patokan untuk satu hektar
lahan yang memiliki pH 5,0 dibutuhkan kapur sebanyak 2-4 ton.Sementara itu,jika
pH tanah lahan terlalu tinggi atau basa dapat diturunkan dengan menaburkan
belerang.Namun pengaplikasiannya dilakukan jika nilai pH lahan memang sangat
tinggi,yakni mencapai 8,0 atau 9,0.
B.Pengolahan lahan
a. Pembersihan Gulma
Sebelum ditanami jagung,lahan tanam
dibersihkan dari gulma dan tanaman liar.Gulma seperti alang-alang,rimput
teki,semak dan pohon perdu,siangi dengan akar-akar nya.Gulma ini kemudian
dibakar dan abunya ditaburkan kelahan sebagai kompos untuk menambah kesuburan tanah.Tidak
disarankan untuk mengubur gulma yang telah disiangi karena akan dikwatirkan
akan mengundang munculnya hama seperti rayap dan semut.Selain itu,alang-alang
dan rumput teki dapat juga dapat tumbuh kembali apabila hanya dikubur didalam
tanah.Selain gulma,pohon-pohon besar yang tumbuh disekitar lokasi tanam dan
berpotensi menghalangi masuknya sinar matahari juga perlu ditebang untuk
memudahkan masuknya sinar matahari yang dibutuhkan oleh jagung untuk melakukan
fotosintesis.
b.Pencangkulan
Pencangkulan lahan dilakukan dengan
memindahkan tanah bagian bawah sedalam 15-20 cm keatas permukaan lahan.Selain
untuk menyeimbangkan ketersediaan unsur hara antara bagian bawah dan atas
lahan,pencangkulan juga bertujuan untuk membuat tanah lebih remah dan
gembur.Untuk lahan yang memiliki jenis tanah gembur(misalnya tipe tanah
latosol)atau bekas lahan tanam semusim,pencangkulan cukup hanya
sekali.Sementara itu,untuk lahan tanah yang memiliki jenis tanah berat
(misalnya tipe podsolik dan grumosol),pencangkulan dilakukan dua kali,lalu
digurau menggunakan garpu tanah.Jika lahan yang diolah terlalu
luas,pencangkulan bisa diganti dengan dibajak agar pengerjaan nya lebih cepat.
c.Pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan untuk lokasi
penanaman benih banyak dilakukan didataran rendah pada lahan kering,lahan bekas
sawah,atau lahan tadah hujan.Bedengan dibuat selebar 70-100 cm dan tingginya
10-20 cm.Panjangnya disesuaikan dengan kondisi dan kontur lahan.Di daerah yang
kering,tinggi bedengan sebaiknya dibuat agak rendah untuk memudahkan penyiraman
karena jika terlalu tinggi akan membutuhkan banyak air saat penyiraman.Diantara
bedengan dibuat parit selebar 10-30 cm yang berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya air dibedengan agar akar jagung tidak tergenang.Untuk mencegah atau
membunuh hama pada bedengan tabur kan secara merata intektisida Furadan 3G
dengan dosis 10-20 kg/hektar lahan.Sementara itu,para petani yang memiliki
lahan didataran tinggi pada lahan terasering lebih sering menanam benih
disepanjang parit yang berada diantara bedengan.
d.Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk
meningkatkan kandungan unsur hara dilahan tanam.Pupuk yang digunakan adalah
pupuk kandang,baik kotoran sapi,kambing,dan yaam.Pupuk yang diberikan harus
matang,yakni kering,tidak berbau,dan teksturnya remah dan gembur.Pemberian
pupuk yang belum matang membuat kondisi lahan menjadi panas dan bisa
mengakibatkan kematian pada benih jagung yang ditanam.
Waktu pemberian pupuk yang paling
efektif adalah bersamaan dengan pencangkulan atau pembajakan,tetapi bisa juga diberikan
saat akan membuat lubang tanam.Dengan begitu,pupuk yang diberikan akan
tercampur merata dengan tanah lahan.Kebutuhan pupuk disesuaikan dengan luas
lahan yang digunakan.Sebagai patokan,untuk lahan tanam seluas satu hektar,pupuk
yang diberikan sebanyak 20-40 ton.
Obat Aborsi
BalasHapusObat Aborsi Cytotec Asli
Jual Obat Telat Bulan
http://lapakobataborsi.com/
Jual Obat Aborsi Ampuh Cytotec Obat Penggugur Kandungan Janin
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Cytotec Ampuh
http://lapakobataborsi.net/
Obat Aborsi
Obat Aborsi Asli
Jual Cytotec Obat Aborsi Ampuh Dan Tuntas
INFO Pemesanan Hubungi Kami
SMS : 0822 4236 1182 – WA : 0822 4236 1182
Tolol
BalasHapus