A.Penanaman
a.Pembuatan lubang tanam
lubang tanam dibuang sedalam 2-5 cm
menggunakan tugal atau ponjo,yakni alat yang terbuat dari kayu bulat panjang
dengan ujung runcing.Berdasarkan pengalaman para petani jarak tanam lubang
tanam yang idela adalah 20x20 cm atau 20x40 cm.Agar barisan lubang tanam yang
dibuat menjadi teratur bisa digunakan alat bantu berupa tali rafia yang
dibentangkan sepanjang bedengan.Sementara itu,untuk benih yang ditanam diparit
bedengan,jarak antar lubang tanam adalah 20 cm.
b.penanaman benih
Sebelum ditanam,benih direndam
terlebih dahulu selama 30 menit didalam air yang telah dicampur
insektisida.Setelah itu ditiriskan dan diberi fungisida berbentuk tepung.Kedua
perlakuan ini bertujuan menghindarkan benih terserang hama dan
jamur.Namun,pengaplikasian insektisida dan fungisida harus dilakukan secara
bijaksana karena pada dasarnya kedua bahan ini adalah racun,sehingga berbahaya
jika diberikan berlebihan.Untuk itu,dosisnya harus disesuaikan dengan aturan
yang tertulis disetiap kemasannya.
Benih ditanam pada pagi hari atau
pada sore hari saat sinar matahari tidak begitu terik.Rata-rata,karena daya
tumbuhnya tinggi,untuk semua varietas jagung hibrida hanya memerlukan satu
butir benih untuk satu lubang tanam.Setelah benih dimasukkan lubang tanam ditutup
kembali dengan tanah.Usahakan agar penutupan lubang tanam dilakukan ringan
saja,jangan terlalu dipadatkan.
Waktu terbaik untuk menanam benih
adalah pada akhir musim hujan agar saat masa pertumbuhan hingga memasuki masa
mengeluarkan buah,tanaman masih mendapatkan pasokan air hujan dan diharapkan
saat panen tiba,musim kemarau telah datang sehingga memudahkan proses
pengeringan biji.Sebagai gambaran,Banyak petani jagung didaerah yang mulai
menanam pada bulan mei.Namun,mengingat saat ini iklim di Indonesia sering
berubah-ubah,membuat patokan waktu tanam ini juga berubah-ubah.Ada
baiknya,sebelum menanam,kita meminta informasi terlebih dahulu kepada dinas
pertanian setempat mengenai jadwal penanaman yang tepat.
c.Pemupukan awal
Pupuk awal yang diberikan adalah
pupuk organik seperti urea,TSP,dan KCL.Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara
memasukkan pupuk kedalam lubang yang dibuat dengan kedalaman sekitar 10 cm dan
berjarak sekitar 15 cm dari lubang tanam.Jarak lubang pupuk yang terlalu dekat
mengakibatkan benih rusak atau tanaman muda yang tumbuh layu
terbakar.Sebaiknya,pemberian pupuk dibagi dalam dua lubang dengan dosis 3,5-4
gram/lubang.Setelah pemupukan,lubang pupuk disiram agar pupuk larut dan mudah
diserap oleh benih.
B.PERAWATAN
a.Penyulaman
benih
Satu minggu setelah tanam,benih akan
tumbuh,dan muncul tanaman muda.Saat itu pengecekan harus dilakukan.Jika ada
benih yang tidak tumbuh,mati,atau tanaman muda terserang penyakit,segera
lakukan penyulaman,yakni penanaman benih kembali.Proses penyulaman sama dengan
penanaman benih,yakni benih sulaman ditanam dilubang tanam,lalu ditutupi tipis
dengan tanah.
Tujuan penyulaman adalah agar
tanaman tumbuh seragam,baik umur maupun sosoknya.Karena itu,penyulaman tidak
dianjurkan dilakukan setelah tanaman berumur diatas 25 hari.Alasannya,umur
tersebut sistem perakaran sudah tumbuh dengan kuat sehingga benih sulaman tidak
akan mampu bersaing memperebutkan unsur hara.Akibatnya,benih sulaman akan
tumbuh lambat atau mati.
b.Penyiangan
gulma
Gulma yang tumbuh disekitar tanaman
harus disiangi agar tidak menjadi pesaing utama dalam memperebutkan unsur
hara.Penyiangan dilakukan dua kali.Pertama,saat tanaman berumur 15 hari setelah
tanam.Kedua,saat tanaman berumur 40 hari setelah tanam.Untuk gulam seperti
rumput atau tanaman perdu lainnya,penyiangan dilakukan secara manual dengan
cara mecabut seluruh bagian tanaman sampai keakarnya.Setelah itu,gulma
dikumpulkan dan dibakar atau diolah menjadi kompos.Untuk gulma yang membandel
seperti alang-alang,penyiangan dilakukan dengan memberikan herbisida sistemik
dengan sistem wipping,yakni dengan mengolesinya dengan herbisida.Namun,teknik
wipping hanya dilakukan jika alang-alang yang tumbuh masih sedikit.Jika sudah
masih sangat banyak,pengaplikasiannya bisa dilakukan dengan penyemprotan.
Bersamaan dengan penyiangan gulma
yang kedua,dilakukan juga pembubunan,yakni menutup akar tanaman yang muncul ke
permukaan tanah.Tujuannya membuat akar tanaman semakin mencengkram tanah
sehingga tanaman tidak akan roboh saat diterpa angin kencang.Tanah yang
digunakan untuk membubu berasal dari tanah yang ada diantara barisan
tanaman.Dengan menggunakan cangkul,tanah dipindahkan kebarisan jagung yang ada
dikanan dan kiri hingga tercipta parit baru barisan tanaman.
Agar tidak berefek negatif sebaiknya
dipilih herbisida yang mempunyai daya basmi terbatas,artinya hanya efektif
untuk membasmi gulma tanpa merugikan tanaman utama.Contoh herbisida yang dapat
digunakan antara lain Dual 500 EC,Gasafax 500 F,Polmax 240 AS.Untuk dosisnya
disesuaikan dengan petunjuk pakai yang tertera di kemasannya.
c.Pemberian
pupuk lanjutan
Umur 15-30 setelah tanam atau
setelah penyiangan pertama,tanaman diberi pupuk lanjutan.Pupuk yang diberikan
adalah pupuk urea dengan dosis 2 gram/tanaman.Cara pengaplikasiannya sama
dengan pengaplikasian pupuk awal,yakni dimasukkan kelubang pupuk sedalam 10 cm
yang dibuat berjarak sekitar 15 cm dari lubang tanam.Setelah pemupukan,lubang
pupuk disiram agar pupuk mudah diserap oleh akar.Pemberian pupuk susulan ini
diulang kembali saat tanaman berumur 40 hari.
Selain pemberian urea,tanaman juga
diberikan pupuk cair,pupuk daun,dan hormon seperti Atonik.Pupuk cair dan pupuk
daun berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dan makro yang mungkin
tidak bisa diserap oleh akar dari dalam tanah.Pupuk daun yang bisa diberikan
antara lain Gandasil,Gandapan,Sampurna,Growmore,Multimikro,dan Super
Bio.Sementara itu,hormon atonik berfungsi untuk memaksimalkan kemampuan akar
meyerap unsur hara dari dalam tanah.Dosis pemberianpupuk cair,pupuk daun dan
hormon atonik disesuaikan dengan petunjuk pakai yang tertera pada kemasannya.
d.pengairan
Pengairan dilakukan dengan sistem
leb,yakni mengalirkan air kedalam parit hingga meresap keseluruh bagian
bedengan.Cara menyiram seperti ini lebih efisian dibandingkan dengan penyiraman
manual keseetiap tanaman yang memakan banyak waktu dan tenaga.Usahakan,saat
melakukan pengairan,air tidak sampai menggenangi bedengan karena akan membuat
akar tanaman sulit bernapas.Untuk lahan tanam yang tergolong kering atau saat
tanaman mulai mengeluarkan buah,pengairan harus dilakukan dengan teratur dan
terjadwal.Lahan yang terlalu kering atau kekurangan air saat proses pembuahan
berlangsung akan mengakibatkan buah tongkol kecil,sehingga akan mengurangi
jumlah produksi panen.
Nonton Bokep Terbaru Jav
BalasHapusNonton Bokep Full HD
Nonton Bokep Indonesia Artis
Nonton Bokep JAV HD
Cewek SMA DiSodokMemek Nya Berdarah
Nonton Bokep
Terbaru
Agen Poker Online No
1
Royalflush88 Agen Poker
Terbaik
Agen Poker Royalflush88
Daftar Disini
Agen Bola Online No 1 Terbaik
waw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian secara online,
BalasHapuskunjungi balik cara tanam jagung dibawah tegakan